SISTEM PAKAR
1. Pengertian
Sistem Pakar
Sistem Pakar (dalam
bahasa Inggris : expert
system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari
pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di
dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab
pertanyaan (konsultasi).
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar).
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar).
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang
spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa
1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum
sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang
menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai
suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.
Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu
rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini
memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.
2. Sejarah
Sistem Pakar
1943
|
Post E.L.
membuktikan bahwa permasalahan-permasalahan komputasi dapat diselesaikan
dengan aturan IF-THEN.
|
1961
|
General Problem Solver (GPS) oleh A.
Newell and H. Simon. Adalah sebuah program yang dibangun untuk menyelesaikan
permasalahan mulai dari games sampai matematika integral.
|
1969
|
DENDRAL. Dibangun di Stamford University
atas permintaan NASA (Buchanan and Feigenbaum) untuk melakukan analisis
kimiawi terhadap kondisi tanah di planet Mars.
|
1970s
|
MCYN. Dibuat untuk diagnosa medis oleh
Buchanan dan Shortliffe.
|
1982
|
R1/XCON adalah sistem pakar pertama yang
dibuat oleh para peneliti di Carnegie Melon University (CMU).
|
3. Tujuan
Sistem Pakar
Sistem pakar (expert system) sendiri merupakan paket perangkat lunak
atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana
bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti
sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem
pakar merupakan merupakan subset dari Artificial Intelegence (Arhami,2005).
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari,2012):
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari,2012):
1. Interpretasi.
Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan,
analisis citra, interpretasi sinyal, dll.
Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
Pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan,
analisis citra, interpretasi sinyal, dll.
2. Prediksi.
Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi
tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi
tertentu. Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
3. Diagnosis.
Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan
pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan
pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
4. Perancangan
(desain).
Menentukan
konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan
tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
Contoh: perancangan layout sirkuit, bangunan.
5. Perencanaan.
Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah
tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan,
militer, dll.
Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah
tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan,
militer, dll.
6. Monitoring.
Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Contoh: computer aided monitoring system.
Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Contoh: computer aided monitoring system.
7. Debugging.
Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi
malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi
malfungsi. Contoh: memberikan resep obat terhadap kegagalan.
8. Instruksi.
Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek.
Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek.
Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
9. Kontrol.
Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh:
melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan
monitoring kelakukan sistem.
Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh:
melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan
monitoring kelakukan sistem.
4. Ciri
– ciri Sistem Pakar
1.
Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2.
Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak
pasti.
3.
Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang
diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
4.
Berdasarkan pada kaidah/rRule tertentu.
5.
Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6.
Keluaranya bersifat anjuran.
5. Modul Penyusun Sistem Pakar /
Sistem Kerja Pakar
Suatu sistem pakar disusun oleh tiga
modul utama (Staugaard, 1987), yaitu :
1.
Modul Penerimaan Pengetahuan Knowledge
Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima
pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan
digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge
engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu
sistem pakar dengan pakarnya.
2.
Modul Konsultasi(Consultation Mode) Pada
saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang
diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini,
user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh sistem.
3.
Modul Penjelasan(Explanation Mode) Modul
ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu
keputusan dapat diperoleh).
6. Struktur
Sistem Pakar
Sistem
pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu: lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan
digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen
maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang
bukan ahli untuk berkonsultasi (Kusumadewi, 2003:113-115).
Gambar 1.
Schema Struktur Sistem Pakar
Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur/struktur
sistem pakar pada gambar diatas dijelaskan sebagai berikut:
a) Antarmuka
Pengguna (User Interface)
Antarmuka merupakan mekanisme yang
digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka
menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat
diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan
menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.
b) Basis
Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung
pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah.
c) Akuisisi
Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah
akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari
sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan
untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh
dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian, dan
pengalaman pemakai.
d) Mesin/Motor
Inferensi (Inference Engine)
Komponen ini mengandung mekanisme
pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu
masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi
untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam
workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan.
e) Workplace/Blackboard
Workplace merupakan area dari
sekumpulan memori kerja (working memory),
digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan
sementara.
f)
Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah
komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar, digunakan
untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar
secara interaktif melalui pertanyaan.
g) Perbaikan
Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan
kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut
adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu
menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga
mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk
digunakan di masa mendatang.
7.
Kelebihan Sistem Pakar
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan
para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
(terutama yang termasuk keahlian
langka).
langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reliabilitas.
10. Meningkatkan
kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidakpastian.
ketidakpastian.
- Sebagai
media pelengkap dalam pelatihan.
- Meningkatkan
kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
- Menghemat
waktu dalam pengambilan keputusan.
8.
Kelemahan Sistem Pakar
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya
relatif mahal karena diperlukan
banyak data.
banyak data.
2. Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam
bidang yang sesuai dengan sistem
pakar.
pakar.
3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan
perangkat lunak
konvensional.
konvensional.
4. Susah dikembangkan.
5. Membutuhkan waktu yang lama.
9.
Contoh Aplikasi Sistem Pakar
a)
ADVER
ADVER atau
Advertising adalah sebuah prototipe ES digunakan untuk menggunakan strategi
media periklanan yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan
dengan parameter biaya iklan per seribu pemirsa.
b) BERT
BERT atau
Brickwork expERT adalah sebuah ES untuk disain bangunan. BERT digunakan untuk
memeriksa sebuah disain bangunan, kemudian memberikan beberapa rekomendasi
untuk perbaikan. Inputnya bisa dalam bentuk gambar.
c)
DELTA
DELTA adalah ES
untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin-mesin Diesel Electric Locomotive.
d)
DENDRAL
DENDRAL merupakan contoh sistem pakar
untuk menganalisis
struktur molekul suatu senyawa yang belum diketahui. Senyawa yang belum
diketahui tersebut dianalisis dengan menggunakan “mass spectrometer” dan
“nuclear magnetic reconancy equipment”. Data hasil analisis tersebut
dimasukkan ke DENDRAL yang akan membuat struktur molekulnya.
e)
MYCIN
MYCIN dalah ES
untuk mendiagnosa infeksi akibat bakteri dan menyarankan jenis obat dan
dosisnya untuk penyembuhan.
f) OPERA
Atau OPERator
Advisor yang digunakan untuk mendiagnosa dan menangani kerusakan pada suatu
jaringan komputer. OPERA
dijalankan pada malam hari untuk menggantikan Supervisor System Manager.
g) PROSPECTOR
PROSPECTOR digunakan untuk
membantu menemukan lokasi yang mengandung bahan tambang. Basis pengetahuannya
berisi kaidah berdasar data empiris dan taksonomi beberapa jenis mineral dan
batu-batuan.
Untuk mengetahui apakah suatu daerah mengandung bahan tambang , lebih
dahulu dilakukan survey keadaan geologi dan pengambilan contoh tanah dan
batu-batuan.
Berdasarkan data hasil survey tsb akan diberikan rekomendasi apakah daerah
tsb layak untuk dieksplorasi dan akan diputuskan apakah akan dilakukan
penggalian atau tidak.
h)
HEATINGS
Digunakan untuk
pengontrolan proses pembakaran batubara secara terus menerus dengan menggunakan
sensor yang dihubungkan ke komputer. Bila terjadi kerusakan yang menimbulkan
bahaya (peralatan & manusia) dapat dengan mudah mengetahui dan memberikan
pemecahannya. Misal, bila bila HEATINGS mendeteksi kadar CO melewati ambang
batas akan terdengar bunyi alarm dan menyuruh membuka ventilasi.
i)
SHEARER
Digunakan untuk
mendiagnosa kerusakan mesin pemotong batubara tipe AM500.
Pada pertambangan batubara, batubara dipotong dgn menggunakan alat
pemotong à Shearer (sangat mahal, terdiri dari : sistem mekanik,
hidrolik, dan elektrik), kemampuannya sekitar 300 ton batubara per jam.
SHEARER dapat siaga 24 jam penuh dan cepat melakukan diagnosa kerusakan
(hidrolik, mekanik, dan elektrik).
j)
MSV-VIS
Digunakan untuk
melakukan analisis multi komponen bahan aktif obat flu dalam berbagai macam
pelarut, pada industri farmasi.
Selain itu sistem tersebut dapat digunakan untuk penetapan kadar (pk)
campuran senyawa-senyawa lain dengan syarat spektranya tumpang tindih yang
aditif.
SOURCE :
(http://contohsistempakar.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-sejarah-sistem-pakar.html)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar)
(http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-dan-struktur-sistem-pakar.html)
(http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.co.id/2013/06/artikel-pengertian-sistem-pakar.html)
(https://irvannurhuda.wordpress.com/category/kecerdasan-buatan/sistem-pakar/)
Komentar
Posting Komentar